Kamis, 02 September 2010

LIma gitaris Indonesia paling Berpengaruh dalam industri musik Indonesia

1.Rhoma Irama

Raden Oma Irama yang populer dengan nama Rhoma Irama (lahir di Tasikmalaya, 11 Desember 1946; umur 63 tahun) adalah musisi dangdut dari Indonesia yang berjulukan “Raja Dangdut”.Berdasarkan data penjualan kaset, dan jumlah penonton film- film yang dibintanginya, penggemar Rhoma tidak kurang dari 15 juta atau 10% penduduk Indonesia. Ini catatan sampai pertengahan 1984. “Tak ada jenis kesenian mutakhir yang memiliki lingkup sedemikian luas”, tulis majalah TEMPO, 30 Juni 1984. Sementara itu, Rhoma sendiri bilang, “Saya takut publikasi. Ternyata, saya sudah terseret jauh.”
Rhoma Irama terhitung sebagai salah satu penghibur yang paling sukses dalam mengumpulkan massa. Rhoma Irama bukan hanya tampil di dalam negeri tapi ia juga pernah tampil di Kuala Lumpur, Singapura, dan Brunei dengan jumlah penonton yang hampir sama ketika ia tampil di Indonesia. Sering dalam konser Rhoma Irama, penonton jatuh pingsan akibat berdesakan. Orang menyebut musik Rhoma adalah musik dangdut, sementara ia sendiri lebih suka bila musiknya disebut sebagai irama Melayu.
Sebagai musisi, pencipta lagu, dan bintang layar lebar, Rhoma selama kariernya, seperti yang diungkapkan, telah menciptakan 685 buah lagu dan bermain di lebih 10 film.

2.Ian Antono

Ian Antono yang memiliki nama asli Jusuf Antono Djojo (lahir di Malang, Jawa Timur, 29 Oktober 1950; umur 59 tahun) adalah seorang musisi dan pencipta lagu yang juga salah seorang gitaris kelompok musik rock legendaris God Bles.Ian Antono juga merupakan sosok seorang musisi yang produktif. Dalam setahun beliau bisa menggarap album untuk beberapa penyanyi.Kebesaran nama dan kontribusinya bagi dunia musik Indonesia membuat para musisi muda Indonesia menggelar proyek album A Tribute To Ian Antono yang dimeriahkan oleh artis-artis musik Indonesia seperti EdanE, Sheila On 7, Padi, Gigi, Cokelat, Boomerang, /rif, dll.

3. Dewa Budjana

Dewa Budjana (I Dewa Gede Budjana; lahir di Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur, 30 Agustus 1963; umur 46 tahun) adalah anggota grup musik Gigi.Dewa Budjana mungkin merupakan sosok gitaris yang sempurna. Setidaknya di Indonesia ia bisa dibilang telah memiliki segala hal yang diimpikan oleh gitaris-gitaris lainnya. Bagaimana tidak? mulai dari sound dan permainannya yang berkarakter, serta segudang pengalaman dalam dunia musik yang antara lain : kesuksesan bersama bandnya Gigi, merilis 4 album solo instrumental, menjadi session player dengan berbagai macam musisi, membentuk Trisum yang sempat mencuri perhatian publik, sampai memproduseri album mulai dari yang bernuansa religi hingga mengorbitkan gitaris sekaliber Balawan. Budjana juga merupakan gitaris yang paling sering diburu oleh penggemarnya untuk urusan teknik dan sound.

4. Erros Candra

Eross Candra biasa disapa Eross adalah seorang pria kelahiran (lahir di Yogyakarta, 3 Juli 1979; umur 31 tahun) yang berprofesi sebagai musisi yang merupakan anggota dari grup musik Indonesia Sheila on 7. Eross berposisi sebagai gitaris dari grup musik tersebut.Eross besar di keluarga pecinta musik. Ibunya seorang penyanyi, kakeknya pemain saksofon, dan pamannya mahir main gitar. Sejak SD, Eross telah mengenal dunia musik karena sering mendampingi ibunya yang latihan band di studio musik di rumahnya, Karangkajen, Yogyakarta. Eross sangat tertarik dengan alat musik gitar dan mempelajarinya. Gitar pertama dimiliki oleh Eross saat berusia 14 tahun sebagai kado ulang tahun dari ayahnya. Saat kelas 3 SMP, Eross pernah ikut sebuah band, namun tak bertahan lama karena salah satu personelnya pindah kota.
Kelas 1 SMA menjadi saat yang bersejarah bagi Eross. Eross diajak bergabung dengan Dizzy band, bersama dengan Icha dan Adhit Jikustik. Eross menjadi satu-satunya anggota yang masih SMA, yang lain telah kuliah. Sang kakek juga menghadiahkan sebuah gitar listrik yang menjadi gitar listrik pertamanya. Pada tahun yang sama, Eross berkenalan dengan Sakti dan Anton dari saudaranya, Oscar. Dari Sakti, Eross kenal dengan Adam, lalu Duta. Dan akhirnya terbentuklah Sheila Gank pada tanggal 6 Mei 1996 di rumah Adam.

5. I Wayan Balawan

Wayan Balawan, atau Balawan (lahir 9 September 1973 di Bali ) adalah seorang Indonesia gitaris dan penulis lagu . Dia paling terkenal sebagai gitaris Batuan Etnik Fusion.Sejak ia kembali dari Sydney , Balawan telah mengembangkan teknik”8 finger tapping” juga dikenal sebagai “Touching Tapping Style”.Band pertama profesionalnya adalah Batuan Ethnic Fusion, yang masih aktif. Selain menjadi anggota band, Balawan juga
menggarap proyek solo karir dan telah merilis tiga album album solo pertamanya adalah “Balawan”, yang dirilis pada tahun 1997 oleh Musik Akustik Label, sebuah Jerman , “globalisasi”, di bawah Chico & Ira production pada tahun 1999 dan “Magic Finger” pada tahun 2005.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Navigasi

pernak-pernik musik dan IXE